Kamis, 28 Juli 2011

Pendekatan Analisis Pendidikan

Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah (unscientific method). Pencarian kebenaran secara ilmiah dan non-ilmiah sudah saya bahas di artikel berjudul hakekat kebenaran. Tapi kalau kita lihat dari definisi diatas, penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak dan disepakati umum dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research).
Ketidakpuasan manusia terhadap cara-cara non-ilmiah (unscientific) membuat manusia menggunakan cara berpikir deduktif atau induktif. Kemudian orang mulai memadukan cara berpikir deduktif dan induktif, dimana perpaduan ini disebut dengan berpikir reflektif (reflective thinking). Diperkenalkan oleh John Dewey, yang akhirnya menjadi dasar metode penelitian ilmiah. Tahapannya adalah:
1.      The Felt Need (adanya suatu kebutuhan): Seseorang merasakan adanya suatu kebutuhan yang menggoda perasaanya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.
2.      The Problem (menetapkan masalah): Dari kebutuhan yang dirasakan pada tahap the felt need diatas, diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan (kebutuhan). Penemuan terhadap kebutuhan dan masalah boleh dikatakan parameter yang sangat penting dan menentukan kualitas penelitian. Studi literatur, diskusi, dan pembimbingan dilakukan sebenarnya untuk men-define kebutuhan dan masalah yang akan diteliti.
3.      The Hypothesis (menyusun hipotesis): Jawaban atau pemecahan masalah sementara yang masih merupakan dugaan yang dihasilkan misalnya dari pengalaman, teori dan hukum yang ada.
4.      Collection of Data as Avidance (merekam data untuk pembuktian): Membuktikan hipotesis dengan eksperimen, pengujian dan merekam data di lapangan. Data-data dihubungkan satu dengan yang lain untuk ditemukan kaitannya. Proses ini disebut dengan analisis. Kegiatan analisis dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis.
5.      Concluding Belief (kesimpulan yang diyakini kebenarannya): Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap ke-4, dibuatlah sebuah kesmpulan yang diyakini mengandung kebenaran, khususnya untuk kasus yang diuji.
6.      General Value of the Conclusion (memformulasikan kesimpulan umum): Kesimpulan yang dihasilkan tidak hanya berlaku untuk kasus tertentu, tetapi merupakan kesimpulan (bisa berupa teori, konsep dan metode) yang bisa berlaku secara umum, untuk kasus lain yang memiliki kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan diatas.
Kalau ada pertanyaan untuk apa penelitian perlu dilakukan? Mungkin beberapa jawabannya adalah:
  1. Memecahkan atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
  2. Menemukan, mengembangkan dan memperbaiki teori
  3. Menemukan, mengembangkan dan memperbaiki metode kerja
Mungkin untuk sementara itu dulu, saya akan lanjutkan seri tulisan tentang penelitian ini di posting lain.
REFERENSI
  1. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, 2005.
  2. Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Agustus 2003.
  3. Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, April 2006.
  4. I Made Wirartha, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Penerbit Andi, 2006.
  5. Penelitian, http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian
  6. Research, http://en.wikipedia.org/wiki/Research

Ruang lingkup dari metode penelitian pendidikan:

1. Hakekat dan kegunaan metode penelitian pendidikan bagi lembaga-lembaga,  masyarakat, dan tenaga kependidikan.
2.  Jenis-jenis penelitian pendidikan.
3. Pendekatan dan paradigma peneliti pendidikan.
4. Masalah-masalah dalam penelitian pendidikan.
5. Populasi, sampel/subjek dalam penelitian pendidikan.
6. Metode-metode penelitian pendidikan.
7. Teknik-teknik dan lnstrumen penelitian pendidikan.
8. Analisis data dalam penelitian pendidikan.
9. Penggunaan statistik dalam penelitian pendidikan.
10. Kerangka umum rancangan dan prosedur penelitian pendidikan.
silabus.upi.edu/upload/G546-MKP608-METODE%20PENELITIAN%20PENDIDIKAN.doc - Halaman sejenis





RUANG LINGKUP PENELITIAN
1. Lingkup Permasalahan
Lingkup permasalahan (fokus) penelitian kebijakan pendidikan berkaitan dengan tiga masalah pokok pendidikan nasional yakni:
 (1) perluasan dan pemerataan akses,
(2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, serta
(3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

            Ruang lingkup penelitian perluasan dan pemerataan akses pendidikan antara lain:  Penelitian kebijakan dan inovasi terkait dengan  penuntasan wajar dikdas 9 tahun serta perluasan akses PAUD dan Dikmen, Penelitian dan pengkajian kebijakan tentang gender, daerah khusus. Selanjutnya lingkup penelitian mutu pendidikan antara lain berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran, penilaian, administrasi dan manajemen sekolah, dan tenaga kependidikan.  Kemudian, lingkup penelitian terkait dengan good governance antara lain berkaitan dengan Penelitian tingkat pencapaian standar dan pengelolaan (i) sarana dan prasarana, (ii) pembiayaan, (iii) pendidik & tenaga kependidikan, dan (iv) manajemen PAUD, dikdas, dikmen, dikti, dewan pendidikan, komite sekolah, pendidikan formal, non-formal, informal, partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan, dan Studi kesiapan lembaga pendidikan terhadap BHP dan pelaksanaan BHMN.

2. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian kebijakan yang  digunakan dapat berupa penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif. Metode-metode yang bisa dipilih untuk penelitian kuantitatif antara lain penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, penelitian survei, penelitian korelasional, penelitian eksperimen, penelitian ex-post fakto (kausal komparatif, penelitian tindakan. Alat pengumpul data bisa menggunakan tes hasil belajar, kuesioner, pedoman observasi, pedoman wawancara. Sumber data bisa siswa, orang tua, guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan. Analisis data dapat menggunakan statistik sederhana seperti tabel-tabel, grafik, nilai rata-rata, simpangan baku, korelasi, uji perbedaan dua rata-rata dll.
            Penelitian kualitatif dapat menggunakan penelitian historis, penelitian deskriptif analitik, penelitian teoritik, studi kasus, analisis isi dll. Penelitian kualitatif sifatnya induktif, alamiah, kontekstual, lebih menekankan pada proses dan makna, bersifat kasus, menghasilkan teori/hipotesis bukan menguji hipotesis. Oleh sebab itu penelitian kualitatif lebih kompleks daripada penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data kualitatif dapat berupa wawancara mendalam, pengamatan, diskusi kelompok terfokus, dan studi dokumentasi. Penelitian kualitatif tidak mengenal populasi dan sampel karena tidak untuk membuat generalisasi. 
METODE PENELITIAN
Penelitian pendidikan pada umumnya mengandung dua ciri pokok, yaitu logika dan pengamatan empiris (Babbie, 1986:16). Metodologi dalam arti umum, adalah studi yang logis dan sistematis tentang prinsip-prinsip yang mengarahkan penelitian ilmiah. Dengan demikian, metodologi dimaksudkan sebagai prinsip-prinsip dasar dan bukan sebagai methods atau cara-cara untuk melakukan penelitian.
Tahapan-tahapan tertentu yang oleh Bailey disebut sebagai suatu siklus yang llazimnya diawali dengan:
1.       pemilihan masalah dan pernyataan hipotesisnya (jika ada);
2.       pembuatan desaian penelitian;
3.       pengumpulan data;
4.       pembuatan kode dan analisis data; dan diakhiri dengan intepretasi hasilnya.
Pelaksanaan penelitian bersifat dinamis: yaitu penelitian yang bersifat terbuka, dilakukan dengan berbagai pendekatan yang tidak kaku (rigit). Proses penelitian diketahuai adalah proses yang dinamis, artinya perkembangan suatu teori diawali dengan pemahaman terhadap teori itu sendiri, yang kemudian menghasilkan hipotesis, lalu dari hipotesis itu diperoleh cara untuk melakukan observasi, dan pada gilirannya observasi itu menghasilkan generalisasi. Atas dasar generalisasi inilah teori itu mungkin didukung atau ditolak.
Pemikiran Wallace dapat memuat daur pendekatan yang bersifat induktife dan pendekatan yang bersifat deduktife. Pendekatan induktif bermula dari keinginan peneliti untuk memberi makna kepada data hasil observasi dalam bentuk generalisasi empiris. Sedangkan, penelitian yang bersifat deduktif dibangun dari data-data kuantitatif-statistik yang berusaha mengadakan uji terhadap seperangkaian hipothesa yang menjadi asumsinya
Prinsip-prinsip metode ilmiah adalah sebagian besar sama bagi setiap cabang ilmu pengetahuan. Sudah barang tentu perhatian pada segi penekanannya harus diberikan, tetapi hal ini tidak menyangkut prinsip-prinsip metode ilmiah (Vredenbregt, 1985: 59-60). Penelitian pendidikan sebenarnya suatu proses untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar konsep yang dijadikan bahan kajian dalam penelitian. Hubungan antar konsep itu ditunjukkan dalam sebuah hubungan ........Setiap konsep yang kembangkan sebagai variabel penelitian harus dapat menunjukkan beberapa indikator empirik yang ada dilapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar